Secara bahasa ruqyah artinya adalah bacaan-bacaan sebuah metode yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit baik jasmani ataupun rohani. Setelah memahami artinya ruqyah diatas, nanti hal bacaannya sendiri ini dibagi menjadi dua yaitu ruqyah syariyah dan juga ruqyah syirikiyah. Ciri dari ruqyah syariah adalah membaca bacaan yang menggunakan al quran ataupun yang ada di hadist nabi.
Mencari Kesembuhan Dengan Ruqyah
Baca juga:
Tentunya semua doa ruqyah tersebut sesuai sunnah dan bacaannya diambil dari al quran. Tulisan ini juga tak lepas dari sedikit pengalaman saya dalam melakukan ruqyah kepada keluarga, apalagi melakukan ruqyah merupakan salah satu metode paling ampuh. Walaupun pada akhirnya kesembuhan hanya milik Allah Azza Wa Jalla saja. Kita hanya harus berusaha dan berikhtiar sebisa mungkin untuk menggapai kesembuhan.
Cara Ruqyah Mandiri
Berikut adalah tata cara ruqyah mandiri yang telah saya rangkum
- Suci dari hadast kecil ataupun besar (Silahkan mandi bila belum)
- Berwudhu
- Sholat dua rakaat (bila diperlukan)
- Berdoa kepada Allah untuk meminta kesembuhan melalui ayat yang dibaca
- Mengambil satu gelas air yang agak sedikit penuh
- Mencelupkan satu jari ke dalam air
- Dekatkan gelas ke mulut
- Membaca doa ruqyah mandiri sampai selesai
- Setelah selesai tiup ke air tersebut beberapa kali
- Minum airnya sebanyak tiga kali tegukan
Video Tutorial Ruqyah Mandiri Metode Air
Penjelasan Tentang Ruqyah
Suci dan Berwudhu
Yup, karena disini kita memohon kepada Allah tentu saja adab sebelum melakukan ruqyah adalah harus suci dan dalam kondisi wudhu. Hal ini setidaknya diperlukan untuk mengharapkan bantuan allah ketika kita merasa berat saat membaca bacaan itu. Karena nanti biasanya di awal atau di tengah atau di beberapa ayat kita akan merasakan sebuah sensasi aneh.
Sholat dua rakaat dan berdoa (bila diperlukan)
Supaya afdhol bisa juga dengan sholat dua rakaat, dan ini merupakan opsional karena tidak dilakukan pun juga tidak apa. Yaah, kalau kamu merasa gangguannya kuat banget bisa dengan sholat dulu untuk benteng melindungi diri sendiri. Setelah itu bisa berdoa dengan cara mengangkat tangan dan mengharapkan hajat yang ingin kita sampaikan, doanya sih bebas sesuai keinginan masing-masing.
Mengambil Gelas Dan Membacakannya
Fungsi gelas ini hanyalah metode yang bisa digunakan, yaitu disini kita akan membacakan air yang di gelas ini dengan bacaan ruqyah. Makanya saat baca setidaknya gelas tersebut harus dekat dengan mulut kita supaya keberkahan bacaan al quran bisa mencapai gelas itu. Bisa juga dengan mencelupkan satu jari dan ini cukup opsional kok, setelah selesai tiup ke dalam gelas tersebut beberapa kali.
Sambil berharap kesembuhan dari gelas tersebut untuk menghilangkan segala gangguan sihir, jin, setan, ain dan berbagai macam penyakit fisik yang lainnya. Lalu minum secara sedikit-sedikit sebanyak tiga tegukan.
Berapa Lama Membaca Doa Ruqyah Mandiri Nanti
Minimal baca masing-masing ayat 3x walaupun tidak ada batasan sih sebenarnya, satu kali pun juga sudah cukup. Tetapi menurut saya pribadi karena setiap level keimanan orang berbeda-beda sehingga menurut saya lebih banyak lebih baik namun tidak sampi over hingga seribu kali atau lebih. Biasanya saya sendiri membacanya sampai satu jam tetapi ini saat saya melakukan ruqyah pada orang lain.
Catatan Penting
Ruqyah sendiri ada beberapa metode, bisa juga dengan memegang tengkuk leher, ubun-ubun kepala ataupun tempat yang dirasakan sakit atau memiliki gangguan. Lalu membaca ayat ruqyah berulang kali sambil dihayati bacaannya.
Cara Membaca Bacaan Ruqyah Mandiri
Cara membaca bacaan ruqyah mandiri yang terbaik adalah dengan tartil dan memperhatikan panjang pendek hurufnya. Namun, kalau tidak bisa tidak apa-apa kok apalagi orang awam semacam saya yang bacaannya belepotan. Tetapi karena membacanya cukup 'belepotan' maka membacanya pun harus berulang kali minimal satu jam fungsinya menurut saya untuk melengkapi bacaan kita yang salah.
Karena Allah Rabb kita itu Maha Tahu, selama kita tidak ada niatan untuk sengaja membacanya dengan salah tidak apa. Sehingga orang awam sekalipun yang tidak pernah ngaji cukup membaca doa ruqyah bermodalkan tulisan latin pun pasti bisa. Tentunya saat baca harus YAKIN, yang menyembuhkan adalah Allah.
Yang perlu digaris bawahi adalah ada kalanya sebuah penyakit memang bisa sembuh dengan ruqyah saja tetapi ada juga yang membutuhkan bantuan medis. Karena di dunia yang kita tinggali ini ada hukum sebab akibat. Contoh, nabi musa yang tongkatnya bisa membelah lautan, kenapa coba Allah menyuruh untuk memukul laut? Supaya Nabi Musa melakukan sebab, nanti akibatnya biarlah Allah yang menentukan.
Fungsi dari Ruqyah ini untuk mempermudah kesembuhan kita, karena di dunia ini ada faktor yang tak kasat mata. Makanya untuk mengobatinya adalah dengan melakukan ruqyah exorcism menurut tuntunan sunnah dan wahyu dari langit. Membaca doa ruqyah pun tidak perlu terburu-buru, cukup santai layaknya sedang mengungkapkan perasaan cinta kepada seseorang.
Cara Ruqyah Orang Lain
Inilah tutorial melakukan ruqyah pada orang lain.
- Suci dari hadast kecil ataupun besar (Silahkan mandi bila belum)
- Berwudhu
- Sholat dua rakaat (bila diperlukan)
- Berdoa kepada Allah untuk meminta kesembuhan melalui ayat yang dibaca
- Memegang tengkuk belakang leher orang tersebut (khusus mahram)
- Membaca bacaan ruqyah sampai selesai
- Membaca doa sesuai sunnah
Cara melakukan ruqyah orang lain dengan diri sendiri sebenarnya langkah-langkahnya kurang lebih sama kok. Dengan metode air pun juga bisa nanti tinggal diberikan saja airnya kepada orang yang dimaksud. Tetapi kalau saya sendiri adalah dengan cara memegang tengkuk belakang leher. Yaitu antara tulang kepala dengan leher.
Karena disana ada ikatan setan, dan saya membaca bacaan ruqyah dari al quran selama kurang lebih satu jam. Masing-masing ayat saya ulang tiga kali, terutama ayat kursi, al baqarah 102, al fatihah dan 3 qul. Memegang leher ini khusus untuk yang Mahram yaa, kalau bukan tanpa memegang pun juga tidak ada masalah.
Bila ingin mendapatkan rujukan lain tentang tata cara ruqyah bisa mengunjungi situs milik rehab hati berikut. Dimana banyak sekali metode ruqyah sesuai dengan penyakit yang di alami.
Membaca Doa Sesuai Sunnah
Setelah selesai membacanya tinggal membaca doa yang sesuai sunnah nabi, sambil kita mengusap seolah mengeluarkan suatu benda tak terlihat. Misal di tengkuk kita usap dari atas ke bawah seolah mengambil mengeluarkan benda tadi. Lalu dari pundak, usap dari tengah dengan kedua tangan mengeluarkannya masing-masing ke samping. Saat melakukan ini sambil membaca doa sesuai sunnah tadi.
Cara Cek Apakah Ada Gangguan Sihir, Jin dan Yang Lainnya
Mengenal Titik Yang Ditinggali Jin Di Dalam Tubuh
Daftar Bacaan Ayat Al Quran Untuk Ruqyah
Inilah daftar bacaan ayat al quran yang dibaca saat ruqyah.
- Surah Al Fatihah
- Surah Al Ikhlas
- Surah Al Falaq
- Surah An-Nas
- Surat Al Baqarah ayat 255
- Surat Al Baqarah ayat 102
- Surah Al Baqarah 148
- Al An’am ayat 103
- Surah Al A’raf 117-122
- Surah Yunus 81-82
- Surah Thoha 69
- Al Mu’minun 115-118
- Surah Ash-Shoffat 1-10
- Ar-rohman 33-36
- Surah al Hasyr : 21-24
- Surah yasin ayat 9
- Surah Al Mulk 1-11
Karena cukup banyak, berikut saya sediakan bacaan yang bisa dibaca agar tidak kesusahan dalam mencari ayatnya di mushaf atau aplikasi.
Surah Al Fatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 1
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 2
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 3
ar-raḥmānir-raḥīm
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ 4
māliki yaumid-dīn
Pemilik hari pembalasan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ 5
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ 6
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ 7
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Surah Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ 1
qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اللَّهُ الصَّمَدُ 2
allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ 3
lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ 4
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Surah Al Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ 1
qul a’ụżu birabbil-falaq
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ 2
min syarri mā khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ 3
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ 4
wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ 5
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Surah An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ 1
qul a’ụżu birabbin-nās
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِ 2
malikin-nās
Raja manusia,
إِلَٰهِ النَّاسِ 3
ilāhin-nās
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ 4
min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ 5
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ 6
minal-jinnati wan-nās
dari (golongan) jin dan manusia.”
Surat Al Baqarah ayat 255
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
Surat Al Baqarah ayat 102
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
wattaba’ụ mā tatlusy-syayāṭīnu ‘alā mulki sulaimān, wa mā kafara sulaimānu wa lākinnasy-syayāṭīna kafarụ yu’allimụnan-nāsas-siḥra wa mā unzila ‘alal-malakaini bibābila hārụta wa mārụt, wa mā yu’allimāni min aḥadin ḥattā yaqụlā innamā naḥnu fitnatun fa lā takfur, fa yata’allamụna min-humā mā yufarriqụna bihī bainal-mar’i wa zaujih, wa mā hum biḍārrīna bihī min aḥadin illā bi`iżnillāh, wa yata’allamụna mā yaḍurruhum wa lā yanfa’uhum, wa laqad ‘alimụ lamanisytarāhu mā lahụ fil-ākhirati min khalāq, wa labi`sa mā syarau bihī anfusahum, lau kānụ ya’lamụn
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.
Surah Al Baqarah 148
Al An’am ayat 103
Surah Al A’raf 117-122
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ 117
wa auḥainā ilā mụsā an alqi ‘aṣāk, fa iżā hiya talqafu mā ya`fikụn
Dan Kami wahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu!” Maka tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka.
فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 118
fa waqa’al-ḥaqqu wa baṭala mā kānụ ya’malụn
Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia.
فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ 119
fa gulibụ hunālika wangqalabụ ṣāgirīn
Maka mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ 120
wa ulqiyas-saḥaratu sājidīn
Dan para pesihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud.
قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ 121
qālū āmannā birabbil-‘ālamīn
Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam,
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ 122
rabbi mụsā wa hārụn
(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
Surah Yunus 81-82
Surah Thoha 69
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا ۖ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ ۖ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَىٰ
wa alqi mā fī yamīnika talqaf mā ṣana’ụ, innamā ṣana’ụ kaidu sāḥir, wa lā yufliḥus-sāḥiru ḥaiṡu atā
Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka). Dan tidak akan menang pesihir itu, dari mana pun ia datang.”
Al Mu’minun 115-118
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ 115
a fa ḥasibtum annamā khalaqnākum ‘abaṡaw wa annakum ilainā lā turja’ụn
Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ 116
fa ta’ālallāhul-malikul-ḥaqq, lā ilāha illā huw, rabbul-‘arsyil-karīm
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ 117
wa may yad’u ma’allāhi ilāhan ākhara lā bur-hāna lahụ bihī fa innamā ḥisābuhụ ‘inda rabbih, innahụ lā yufliḥul-kāfirụn
Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ 118
wa qur rabbigfir war-ḥam wa anta khairur-rāḥimīn
Dan katakanlah (Muhammad), “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik.”
Surah Ash-Shoffat 1-10
وَالصَّافَّاتِ صَفًّا 1
waṣ-ṣāffāti ṣaffā
Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf,
فَالزَّاجِرَاتِ زَجْرًا 2
faz-zājirāti zajrā
demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh,
فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا 3
fat-tāliyāti żikrā
demi (rombongan) yang membacakan peringatan,
إِنَّ إِلَٰهَكُمْ لَوَاحِدٌ 4
inna ilāhakum lawāḥid
sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa.
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِ 5
rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriq
Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari.
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ 6
innā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākib
Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang.
وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ 7
wa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim mārid
Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka,
لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَىٰ وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ 8
lā yassamma’ụna ilal-mala`il-a’lā wa yuqżafụna ming kulli jānib
mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru,
دُحُورًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ 9
duḥụraw wa lahum ‘ażābuw wāṣib
untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal,
إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ 10
illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba’ahụ syihābun ṡāqib
kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.
Ar-rohman 33-36
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ 33
yā ma’syaral-jinni wal-insi inistaṭa’tum an tanfużụ min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisulṭān
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ 34
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنْتَصِرَانِ 35
yursalu ‘alaikumā syuwāẓum min nāriw wa nuḥāsun fa lā tantaṣirān
Kepada kamu (jin dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya).
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ 36
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Surah al Hasyr : 21-24
لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ 21
lau anzalnā hāżal-qur`āna ‘alā jabalil lara`aitahụ khāsyi’am mutaṣaddi’am min khasy-yatillāh, wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la’allahum yatafakkarụn
Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ 22
huwallāhullażī lā ilāha illā huw, ‘ālimul-gaibi wasy-syahādah, huwar-raḥmānur-raḥīm
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ 23
huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ 24
huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-‘azīzul-ḥakīm
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Surah Yasin ayat 9
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
wa ja’alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Surah Al Mulk 1-11
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 1
tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīr
Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ 2
allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ 3
allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr
Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ 4
ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr
Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ 5
wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īr
Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ 6
wa lillażīna kafarụ birabbihim ‘ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr
Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ 7
iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr
Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ 8
takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr
hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”
قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ 9
qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr
Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.”
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ 10
wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr
Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ 11
fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īr
Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.
Bacaan Doa Sesuai Sunnah
Dibaca setelah selesai melakukan ruqyah
Dibaca berualang kali bebas setelah selesai melakukan ruqyah, dengan cara diusap di bagian tengkur terus sambil berusaha mengeluarkan sesuatu dari atas ke bawa. Terus dari pundak dari masing-masing tengah ke samping. Membacanya harus sambil melakukan gerakan mengeluarkan sesuatu. Ini adalah cara yang dikutip dari ust faizar.
Tips Membaca Bacaan Ayat Ruqyah
Bacalah masing-masing saya tiga kali, kalau saya pribadi memberi batasan waktu satu jam. Jadi membacanya lebih dari tiga kali, sebenarnya tidak ada batasan khusus untuk membaca ayat ruqyah diatas. Cuma menurut saya membaca ini sama halnya seperti memasak air, butuh berapa lama sampai air itu mendidih? Pasti lama dong? Nah, hal itu juga kurang lebih sama dengan ayat ini.
Ada setan atau jin yang kepansan sudah kapok, ada yang tidak. Bacalah dengan tartil dan santai dengan kerendahan hati supaya efeknya langsung terasa.