Membaca adalah sumber ilmu, dengan membaca kita bisa memahami sesuatu. Umumnya anak-anak yang masih kecil masih belum bisa membaca, maka dari itulah tugas orang tua membantunya dengan membacakannya kepada mereka. Karena ternyata rutinitas membaca buku bersama anak memiliki banyak sekali manfaat. Apa saja sih manfaat tersebut? Mari kita bahas satu persatu.
Indonesia sendiri menempati peringkat nomor dua untuk kategori minat baca, hanya saja peringkat tersebut dari paling bawah. Sehingga sebagian besar orang indonesia sangat minim sekali yang gemar membaca. Makanya tidak heran kalau negara kita disebut sebagai negara minim literasi. Padahal membaca memberikan banyak wawasan dan dampak positif terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa perkembangan.
Manfaat Membacakan Buku Kepada Anak
- Kesadaran fonemik – Mampu mendengar, mengidentifikasi, dan bermain dengan suara individu dalam kata-kata yang diucapkan.
- Phonics – Mampu menghubungkan huruf-huruf bahasa tertulis dengan suara bahasa lisan.
- Kosakata – Kata-kata yang perlu diketahui anak-anak untuk berkomunikasi secara efektif.
- Membaca pemahaman – Mampu memahami dan mendapatkan makna dari apa yang telah dibaca.
- Kefasihan (membaca lisan) – Mampu membaca teks secara akurat dan cepat.
Itu adalah lima keterampilan membaca yang penting untuk perkembangan bagi anak. Kelima hal tersebutlah yang harusnya diasah sejak dini supaya anak jadi pintar, penuh kasih dan bisa memahami perasaan orang lain. Membaca buku bersama anak bisa meningkatkan kelima hal diatas, selain manfaat lain yang di dapat.
Manfaat Yang Di Dapat Dari Rutinitas Membaca Buku Bersama Anak
- Mendukung Perkembangan Kognitif
- Peningkatan Kemampuan Bahasa
- Persiapan Untuk Kesuksesan Akademik
- Membangun Ikatan Khusus
- Meningkatkan Konsentrasi Dan Disiplin
- Meningkatkan Kreatifitas Dan Imajinasi
- Menumbuhkan Kecintaan Membaca Seumur Hidup
Ternyata membaca buku secara rutin dengan si anak memiliki banyak manfaa kan? Kalau begitu mari kita bahas satu persatu manfaat tersebut. Sehingga buat para orang tua menjadi lebih termotivasi untuk sering membacakan buku pada anak-anak mereka.
Mendukung Perkembangan Kognitif
Membaca bukun dengan anak yang masih kecil telah terbukti meningkatkan kemampuan kognitif dan membuatnya menjadi berkembang, Kognitif adalah sebuah kemampuan untuk berpikir serta memahami. Proses konstruksi dalam berpikir, termasuk mengingat, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, dari masa kanak-kanak hingga remaja hingga dewasa.
Tentunya hal tersebut sangatlah penting dan akan selalu berguna dalam kehidupan bersosial dalam masyarakat. Dengan membacakan buku secara rutin pada anak-anak, hal ini membuat mereka memahami tentang dunia yang ada. Bahkan membaca pun bisa membantu mereka memiliki kesadaran untuk kehidupan mereka sejak dini.
Peningkatan Kemampuan Bahasa
Membaca buku bisa meningkatkan banyak hal ketika dilakukan saat masa bayi karena hal ini dapat membantu penguasaan bahasa, keterampilan komunikasi, keterampilan sosial, dan keterampilan membaca. Membacakan buku di masa-masa awal bisa merangsang bagian otak yang memungkinkan mereka memahami arti bahasa dan membantu membangun bahasa kunci, literasi, dan keterampilan sosial.
Anak adalah pendengar yang ulung, karena pendengaran adalah indera pertama yang aktif bahkan saat masih di dalam perut. Makanya banyak yang menyarankan untuk mendengarkan musik atau lagu yang indah untuk mendukung perkembangan si bayi. Bahkan masa-masa paling penting adalah 5 tahun awal, karena ini adalah masa yang paling penting bagi si anak. Berikut adalah video yang membahas tentang hal itu. Silahkan aktifkan subtitle indonesia supaya mudah memahami.
Di video tersebut dijelaskan kalau masa-masa wal yang penting adalah 5 tahun awal. Sebuah masa yang akan sangat mempengaruhi masa depan si anak itu sendiri. Bahkan di dalam video tersebut terlihat, yang memberikan informasi dan menjadi narasumber adalah anak yang masih berusia 7 tahun. Dia mampu melakukan presentasi di hadapan ratusan orang di acara TED.
Tentunya hal tersebut hanya bisa terjadi ketika ketika orang tua mampu mengawal tumbuh kembang anak tanpa terlewat dengan baik. Di dalam video juga dijelaskan kalau di umur 5 tahun awal, otak anak sangat berkembang dengan cepat. Sehingga ini adalah masa-masa keemasan bagi si anak itu sendiri. Sehingga membacakan sebuah buku kepada anak bisa membantu menstimulasi banyak bagian otak supaya berkembang dengan lebih cepat.
Persiapan Untuk Kesuksesan Akademik
Dengan melakukan rutinitas membaca, si anak akan lebih memiliki kesiapan untu bisa sukses di bidang akademik. Karena hal ini membuat mereka bisa berkomunikasi kepada orang tua dan orang tua bisa berkomunikasi pada mereka. Baca buku menjadi hal penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan kosa kata mereka dengan paparan kata-kata baru dan keterampilan mendengarkan yang mereka kembangkan dari mendengar seseorang membacakan kepada mereka. Tentunya ini menjadi penting bagi keberhasilan akademis mereka.
Bahkan membaca buku bisa membantu anak yang mengalami Speech Delay yaitu keterlambatan seorang anak dalam berbicara. Selain baca buku cara lain adalah dengan minum vitamin, seperti Generos yang bisa mengatasi speech delay. Bahkan setelah minum generos anak jadi lebih lancar membaca. Karena generos mengatasi speech delay.
Membangun Ikatan Khusus
Rutin membacakan buku pada anak bisa membangun ikatan khusus antara orang tua dengan si anak. Entah itu dengan si ibu atau si ayah. Ikatan ini hanya terjalin sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama. Membacakan buku untuk anak tidak hanya membantu menjalin ikatan dengan mereka, tetapi juga memberi anak Anda rasa keintiman dan kenyamanan.
Perasaan keintiman ini membantu anak merasa dekat dengan orang tua, dan perasaan cinta dan perhatian mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang positif. Yang dibutuhkan anak itu apa? Quality Time bersama orang tua. Hal ini bisa terjadi bila orang tua mau meluangkan waktu mereka kepada si anak. Bukan malah memberikan mereka sebuah gadget.
Bahkan menurut penilitian gadget bisa membuat anak bikin speech delay. Sangat disayangkan kebanyakan orang tua tidak peduli dengan anaknya dan ketika ada masalah serius mereka baru menyesalinya. Bahkan ada video yang cukup bagus berikut, yaitu tentang siapa sih yang lebih tau? Pembantu atau orang tua mereka?
Jawabannya adalah pembantu, kenapa ini bisa terjadi? Karena anak-anak lebih mendapat perhatian dari orang lain dibandingkan orang tua mereka. Karena anak-anak lebih menghabiskan banyak waktu berkualitas bersama para pembantu dibandingkan orang tua mereka. Ada yang menarik dari video tersebut, yaitu di bagian komentar. Salah satunya adalah sebagai berikut:
Saya adalah salah satu dari anak-anak ini. Keluarga kami memiliki seorang pengasuh yang merawat saya dan saudara laki-laki saya secara penuh waktu. Dia mulai merawat saya sejak saya berusia 6 bulan dan merupakan pengasuh utama saya. Orang tua saya hampir tidak ada di rumah karena mereka harus banyak bekerja. Saya pikir pengasuh saya adalah ibu saya, jadi ketika orang tua saya memutuskan untuk meninggalkan HK ke Kanada ketika saya berusia empat tahun, saya pikir mereka memaksa saya untuk meninggalkan ibu saya. Menjerit dan menangis selama setahun setelah itu, memilih bisu untuk sementara waktu. Saya berharap orang tua mengerti betapa pentingnya beberapa tahun pertama dalam kehidupan seorang anak. Mereka benar-benar kritis dalam hal keterikatan dan hasil dewasa.
Kisah lain:
Saya tinggal di Eropa tetapi ketika saya masih kecil sejak saya berusia 2 tahun, saya juga memiliki "pelayan" Filipina yang tinggal di rumah 24/7. Ibu saya tidak bekerja sebanyak ayah saya tetapi bahkan ketika dia di rumah, dia lebih suka "Tita" saya untuk merawat saya, ibu saya pada dasarnya hanya makan dengan saya sekali/dua kali seminggu.
Tita berbicara bahasa Inggris yang sempurna, dia memandikan saya, membersihkan rumah dengan saya, memberi saya makan, bermain dengan saya, berbicara dengan saya, memarahi saya, marah dan memeluk saya, dan kadang-kadang bahkan tidur dengan saya ... Saya menganggapnya dan mencintainya sebagai ibu saya sendiri, lebih dari orang tua biologis saya.
Ketika saya hampir berusia 13 tahun, orang tua saya menganggap saya sudah cukup dewasa untuk mengurus diri sendiri dan Tita harus pergi bekerja dengan keluarga lain yang jauh. Dia pergi suatu pagi dan kami berpelukan tetapi saya tidak menyadari pada saat itu bahwa saya tidak akan pernah melihatnya lagi.
Waktu berlalu dan sejujurnya, tidak berlebihan, saya merasa seperti baru saja kehilangan ibu saya seperti ada sesuatu yang direnggut dari saya. Saya menyangkal dan harus menjalani terapi karena saya depresi dan merasa ingin mati. Aku sangat merindukannya hingga membuatku mual.
Orang tua saya semakin dekat dengan saya setelah itu tetapi masih ada jarak emosional yang sangat besar di antara kami. Mereka tidak pernah benar-benar meluangkan waktu untuk mengenal saya, mereka hanya tahu sedikit tentang apa yang saya suka dan tidak suka, atau apa pun yang tidak menyangkut hasil akademis saya.
Saat ini saya berusia lebih dari 20 tahun dan saya tinggal sendiri, saya berhubungan baik dengan orang tua saya (artinya saya kadang-kadang menelepon mereka dan mereka menanyakan kabar saya, tetapi hanya itu). Namun aku masih merindukan Tita dan mungkin akan merindukannya seumur hidupku.
Semua cerita itu untuk memberi tahu orang-orang bahwa memiliki anak adalah tanggung jawab untuk merawat mereka sendiri. Tentu saja, harus bekerja dan mendapatkan pengasuh tidak apa-apa, tetapi tolong pertimbangkan perasaan dan kebutuhan anak Anda untuk memiliki orang tua yang hadir ...
Dan itu hanyalah sebagian kecil tentang pentingnya mengawal tumbuh kembang anak tanpa terlewat. Ikatan semacam itu hanya tumbuh seiring waktu, selain membaca buku cara lain adalah dengan sering mengobrol dengan si anak dan memainkan berbagai macam permainan yang lainnya.
Meningkatkan Konsentrasi Dan Disiplin
Konsentrasi si anak serta kedisiplinan mereka bisa dibentuk dengan rutin membaca buku bersama mereka. Apalagi bila ada waktu khusus yang selalu rutin dilakukan untuk membacakan buku. Meskipun mungkin saja si anak perhatiannya akan teralihkan. Namun mereka akan belajar untuk tetap fokus saat waktu dibacakan.
Meningkatkan Kreatifitas Dan Imajinasi
Anak kecil dikenal memiliki imajinasi yang tak terbatas, membacakan buku pada mereka akan membuat anak menjadi lebih berimajinasi dan kreatif. Yaitu membayangkan berbagai macam hal melalui kata-kata dari apa yang dibacakan kepada mereka.
Menumbuhkan Kecintaan Membaca Seumur Hidup
Dengan sering dan secara rutin membacakan buku, membuat si anak bisa jadi menjadi cinta terhadap membaca. Bahkan bisa saja membaca buku bersama orang tua menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh mereka.
Jadi tunggu apalagi? Segera rutinkan membaca buku bersama si anak. Mengingat baca buku dengan mereka memberikan segudang manfaat yang di dapat. Tentunya tidak semua buku bisa dibacakan kepada mereka, karena orang tua harus pintar dalam memilih buku terbaik dan cocok bagi usia mereka.